Kamis, 16 Juni 2011

m

Foto atau gambar danau toba ini mungkin bisa jadi gambaran secara umum bagaimana pemandangan danau toba itu dan juga sedikit gambaran penduduk disekitarnya.
gambar danau toba





























































NB: Gambar diatas diambil dari berbagai kota disekitar danau toba

Kamis, 09 Juni 2011

PUSUK BUHIT, GUNUNG LELUHUR BATAK 


Konon Siboru Deak Parujar turun dari langit. Dia terpaksa meninggalkan kahyangan karena tidak suka dijodohkan dengan Siraja Odap-odap. Padahal mereka berdua sama-sama keturunan dewa. Dengan alat tenun dan benangnya, Siboru Deak Parujar yakin menemukan suatu tempat persembunyian di benua bawah. Alhasil, dia tetap terpaksa minta bantuan melalui burung-suruhan Sileang-leang Mandi agar Dewata Mulajadi Nabolon berkenan mengirimkan sekepul tanah untuk ditekuk dan dijadikan tempatnya berpijak. Namun sampai beberapa kali kepul tanah itu ditekuk-tekuk, tempat pijakan itu selalu diganggu oleh Naga Padoha Niaji. Raksasa ini sama jelek dan tertariknya dengan Siraja Odap-odap melihat kecantikan Siboru Deak Parujar. Akhirnya Siboru Deak Parujar mengambil siasat dengan makan sirih. Warna sirih Siboru Deak Parujar kemudian semakin menawan Naga Padoha Niaji. Dia mau tangannya diikat asal yang membuat merah bibir itu dapat dibagi kepadanya. Namun setelah kedua tangan berkenan diikat dengan tali pandan, Siboru Deak Parujar tidak memberikan sirih itu sama sekali dan membiarkan Naga Padoha Niaji meronta-ronta sampai lelah.
Bumi yang diciptakan oleh Siboru Deak Parujar terkadang harus diguncang gempa. Gempa itulah hasil perilaku Naga Padoha Niaji. Namun ketika guncangan itu mereda Siboru Deak Parujar mulai merasa kesepian dan mencari teman untuk bercengkerama. Tanpa diduga dan mengejutkan, diapun bertemu dengan Siraja Odap-Odap dan sepakat menjadi suami-istri yang melahirkan pasangan manusia pertama di bumi dengan nama Raja Ihat dan Itam Manisia. Pasangan manusia pertama inilah yang menurunkan Siraja Batak sebagai generasi keenam dan menjadi leluhur genealogis orang Batak.
Umumnya orang Batak percaya kalau Siraja Batak diturunkan langsung di Pusuk Buhit, sebuah bekas gunung vulkanis dekat Pangururan (ibukota Kabupaten Samosir). Siraja Batak kemudian membangun perkampungan di salah satu lembah gunung tersebut dengan nama Sianjur Mula-mula Sianjur Mula Tompa yang masih dapat dikunjungi sampai saat ini sebagai model perkampungan pertama. Letak perkampungan itu berada di garis lingkar Pusuk Buhit,. di lembah Sagala dan Limbong Mulana. Ada dua arah jalan daratan menuju Pusuk Buhit. Satu dari arah Tomok (bagian Timur) dan satu lagi dari dataran tinggi Tele.
Sebelum menaiki puncak Pusuk Buhit Anda perlu berkeliling lingkar jalan tersebut sambil menikmati pemandangan ke kawasan hijau lembah, bukit, dan arah Danau Toba. Celah di bagian lingkar Timur Pusuk Buhit juga ada air hangat yang mengandung belerang jika angin pegunungan Bukit Barisan ternyata membuat badan semakin dingin menjelang malam. Setelah itu Anda dapat meneruskan rencana mencapai puncak Pusuk Buhit lewat jalan dan petunjuk dari perkampungan itu. Ketinggian Pusuk Buhit mencapai 1077 meter dari permukaan danau. Semoga dari puncak Pusuk Buhit Anda merasa akan dapat mencapai langit waktu bintang-bintang berkedipan di angkasa sebelum matahari terbit.

Jumat, 03 Juni 2011

Danau Toba, Bidadari yang Sedang Tidur

ImageTak hanya keindahan alam, wisata Toba juga menyuguhkan daya tarik lain. Apa sajakah itu? Suasana sejuk, tenang, nyaman langsung terasa begitu sampai di Danau Toba. Dari atas ketinggian bukit melewati jalan menurun ke Parapat, kita bisa memandang hamparan air membiru yang luas bak lautan. Kepenatan perjalanan darat lebih dari empat jam dari Kota Medan langsung sirna. Di warung-warung sederhana pinggir jalan yang menurun, banyak pelancong menghabiskan waktu berjam-jam memandangi keajaiban alam Danau Toba sambil menyeruput kopi dengan nikmat. Angin bertiup sepoi-sepoi menambah segarnya suasana.
ImageDanau Toba yang merupakan danau terbesar di Asia Tenggara ini memang memukau. Diperkirakan danau ini terbentuk karena letusan supervolcanosekitar 75 ribu tahun silam. Setelah letusan terjadi, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi danau. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Danau ini terletak 906 meter di atas permukaan laut, berukuran sekitar 1.700 meter persegi. Toba dikelilingi bukit-bukit hijau dengan dinding-dinding cadasnya. Di tengah Pulau Samosir masih ada danau lagi. Jadi ada danau di atas danau.
Begitu kaki menginjakkan kaki di Parapat, banyak yang bisa dilakukan pelancong untuk menikmati danau dan alam sekelilingnya. Mau berenang, naik perahu, berkeliling danau, atau sekadar memandangi air. Semua menyenangkan. Pelancong juga bisa menuju ke Pulau Samosir. Dari Parapat, tersedia angkutan feri yang berangkat tiap jam ke Desa Tomok. Tomok merupakan desa utama di pantai timur Samosir. Desa ini merupakan salah satu tujuan turis. Di Tomok antara lain terdapat sejumlah rumah tradisional tua dan komplek makam Raja Sidabutar. Jika ingin mengitari danau juga bisa menyewa perahu motor.
Penginapan dari yang sederhana sampai hotel berbintang banyak tersedia. Untuk makan pun tak perlu repot. Rumah makan, restauran, dan kafe bertebaran. Mau souvenir buat oleh-oleh? Pelancong dengan gampang mendapatkannya di Parapat atau juga di Pulau Samosir. Danau Toba bisa dicapai dari Kota Medan dengan kendaraan pribadi, mobil sewaan atau angkutan umum. Dari Medan bisa lewat Parapat baik melalui Tebing Tinggi dan Pematang Siantar. Bisa juga melalui rute desa Pematang Purba-Karo sampai Brastagi. Pemandangan di sepanjang perjalanan tak kalah menariknya.
Terpuruk
Sudah lama Danau Toba menjadi andalan pariwisata Sumatera Utara. Danau ini, selain menarik wisatawan nusantara juga terkenal sampai ke mancanegara. ''Potensi Danau Toba ini sebenarnya luar biasa. Tapi pariwisata di sini terpuruk sejak krisis tahun 1997,'' keluh Camat Girsang Sipanganbolon, Jonni Saragih. Sebagai ilustrasi, Saragih mengatakan, pada tahun 1996 tingkat hunian hotel di Parapat mencapai 80 sampai 90 persen. Kini merosot menjadi hanya 25 hingga 30 persen saja. Kalau dulu banyak wisatawan mancanegara, kini jumlahnya bisa dihitung dengan jari. ''Terus terang kami hampir putus asa menghadapi keadaan ini,'' akunya.
Terpuruknya wisata Toba, selain oleh krisis juga diperparah oleh kabut asap, jatuhnya Garuda di Sibolangit, Bom Bali, sampat tsunami di Aceh. ''Terakhir tersebar isu bahwa akan terjadi letusan besar di Danau Toba. Ini membuat orang takut untuk datang ke sini,'' kata Saragih masih dengan mimik sedih. Jadilah kini Danau Toba yang mempesona merana. Ditinggal pengagumnya. Ia ibarat bidadari yang sedang tidur. Kecantikannya tertutup, walaupun belum pudar.
ImageDi Desa Tomok misalnya, penduduk yang dulu banyak mengandalkan kehidupan dari sektor pariwisata kini kembali bertani. ''Sekarang sedikit yang datang, tidak seperti dulu,'' kata Linda salah seorang pedagang pakaian di dekat makam Raja Sidabutar di Tomok. Keindahan Toba kini tak cukup kuat untuk mendatangkan turis. Ditambah lagi, kata Saragih, mereka merasa dianaktirikan oleh pemerintah pusat dalam soal promosi pariwisata. ''Dalam promosi sangat kurang. Apalagi dengan otonomi ini, kemampuan daerah sangat terbatas.''
Hardyanto Hasono, pelaku pariwisata yang juga pengurus ASITA Jakarta mengatakan Danau Toba kini memang tak bisa mengharapkan banyak dari turis asing. Hal itu katanya karena paket wisata Danau Toba kini tak lagi di jual di Eropa. ''Menurut saya sekarang sudah saatnya pelaku pariwisata di Sumatera Utara memikirkan pasar lainnya. Misalnya Malaysia dan Cina. Jadi jangan lagi berharap kita menjual ke Eropa,'' katanya.
Selain pasar Malaysia, Hardyanto juga menyarankan agar potensi wisatawan lokal saja yang terus dikembangkan. ''Menurut saya wisatawan lokal ini pasarnya besar, tapi memang harus kerja keras,'' katanya. Saragih mengatakan, sebenarnya potensi wisata di Danau Toba bisa lebih dikembangkan. Itu antara lain bisa dilakukan melalui koordinasi tujuh kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba. ''Harusnya koordinasi di tingkat provinsi lebih ditingkatkan,'' usulnya.
Selain wisata alam, Toba katanya memiliki daya tarik lain. Yakni Pulau Samosir dengan budayanya, Tapanuli Utara dengan wisata rohaninya, dan Toba sendiri menjadi wisata sejarah. Yang dimaksud wisata sejarah menurut Saragih, Presiden Megawati pernah mencanangkan pembangunan Monumen Bung Karno pada tahun 2004. Namun hingga kini tak ada realisasinya. ''Kini kami menagih janji itu pada presiden sekarang, karena ini kan komitmen pemerintah,'' tegas Saragih.
ImageTak hanya soal wisatawan yang menurun, keindahan Toba kini juga menghadapi ancaman. Ekosistem kawasan Danau Toba terancam oleh tumbuhan eceng gondok yang banyak menutupi permukaan danau. Ancaman lain, kata Saragih, adalah peternakan babi di Salbe, Kecamatan Purba. Limbah peternakan yang dibuang ke danau dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem danau dalam jangka panjang. Ancaman lainnya adalah dampak dari banyaknya keramba apung untuk memelihara ikan. Pemeliharan ikan Nila ini dilakukan oleh PMA asal Swiss. Pemeliharaan ikan dalam keramba apung ini menggunakan pakan ikan berbentuk pellet. Sisa-sisa buangannya bisa menimbulkan endapan logam berat di danau.
Dari atas bukit, saat matahari hampir tenggelam, pantulan cahaya merah membias di danau yang luas. Sungguh pemandangan yang mempesona. Sayang kini tak banyak yang mau menikmatinya.

Kamis, 02 Juni 2011

Horas, This blog is a reference for those of you who want to enjoy the beauty of nature tourism, Lake Toba and the other beautiful attractions in North Sumatra. This blog also supports all the activities of tourism indonesia in general and tourism in particular, North Sumatra.